Saturday, February 28, 2009

Cintai Semua Nyawa

“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?” tanya Fan. Ia tahu istrinya menderita TBC dan tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati. “Terima kasih atas perhatianmu…” kata istrinya dengan mimik sangat kesakitan.
Fan meminta dokter terbaik di Ching’ou, Dokter Chen Shiying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa dengan teliti dan hati-hati.

“Penyakit istrimu cukup parah, tapi ada satu cara untuk mengobatinya. Ambil seratus kepala burung pipit dan buatlah obat sesuai dengan resep ini. Kemudian pada hari ketiga dan ketujuh, mintalah istrimu untuk memakan otak burung pipit tersebut. Itu adalah caranya. Ini merupakan resep turun-temurun dari nenek moyangku dan belum pernah gagal. Tapi ingat kamu harus mencari seratus ekor burung pipit, dan tidak boleh kurang satupun.”

Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia langsung pergi membeli seratus ekor burung pipit. Burung-burung tersebut berdesakan dalam sangkar yang tidak terlalu besar. “Apa yang akan kau lakukan dengan burung-burung itu?” tanya nyonya Fan. “Ini resep special Dokter Chen. Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh,” suaminya dengan gembira menjawab.
Mendengar hal itu, nyonya Fan segera bangun dari tidurnya dan berkata, “Tidak, jangan lakukan itu!” “Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa hanya untuk menyelamatkan saya!” “Saya lebih baik mati daripada membiarkanmu membunuh burung-burung itu untukku.”

Fan tak tahu apa yang harus dia lakukan. “Kalau kamu benar-benar ingin menolong, lakukanlah permintaanku, buka sangkar burung itu, dan lepaskan mereka semua. Biarkan mereka pergi. Jika saya mati, maka saya akan mati dengan tentram.”
Fan menuruti permintaan istrinya, dia membawa sangkar burung itu ke hutan dan membebaskan seluruh burung pipit dalam sangkar. Mereka terbang dengan bebas ke semak-semak dan pepohonan.

Dalam beberapa hari, nyonya Fan dapat bangun dan turun dari tempat tidurnya walaupun tidak meminum obat apapun. Keluarga dan teman-teman datang memberinya selamat atas kesembuhannya. Tahun berikutnya, keluarga Fan mendapat bayi laki-laki yang sehat dan lucu dan di setiap lengan bayi tersebut terdapat tanda lahir seperti bentuk burung pipit.

Sumber: The Love Of Life, Judul asli: One Hundred Lives

No comments:

Post a Comment