Saturday, February 28, 2009

Bukalah Pintu Hatimu

Sewaktu saya masih berumur sekitar 13 tahun, ayah memanggil saya dan mengatakan sesuatu yang merubah hidup saya di kemudian hari. Kami berdua di dalam mobilnya yang tua dan usang, di tepi jalan pemukiman miskin London. Dia memutar badannya ke arah saya dan berkata: "Nak, apapun yang kau lakukan dalam hidupmu, ketahuilah, pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu."

Saya hanyalah seorang remaja pada waktu itu. Saya tidak benar-benar mengerti apa yang dimaksudkan ayah, tapi saya tahu itu adalah sesuatu yang penting, maka saya selalu mengingatnya. Ayah meninggal dunia tiga tahun kemudian. Ketika saya menjadi bhikkhu di Thailand bagian Utara Timur, saya kembali memikirkan kata-kata ayah. Rumah kami saat itu hanyalah sebuah flat kecil di daerah miskin London, bukan sebuah rumah yang menarik untuk dibukakan pintunya. Tapi saya menyadari bukan itu maksud ayah sebenarnya. Apa yang terkandung dalam kata-kata ayah, seperti sebuah permata yang terbungkus kain, adalah sebuah ekspresi paling jernih mengenai cinta yang pernah saya dengar: "Nak, apapun yang kau lakukan dalam hidupmu, ketahuilah, pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu."

Ayah saya menawarkan cinta tak berkondisinya. Tidak ada maksud tersembunyi. Saya adalah anaknya, itu saja. Begitu indah. Begitu nyata. Dia sungguh-sungguh. Memerlukan keberanian dan kebijaksanaan untuk mengatakan hal tersebut kepada orang lain, untuk membuka pintu hatimu kepada seseorang, tanpa "kalau". Mungkin kita berpikir mereka akan mengambil keuntungan dari kita, tapi bukan itu, tidak demikian dalam pengalaman saya. Sewaktu anda diberikan cinta semacam itu dari orang lain, sama halnya seperti menerima hadiah yang paling berharga. Anda harus menghargainya, simpan baik-baik di dalam hati anda, jangan sampai hilang. Walaupun saat itu saya hanya mengerti sebagian dari maksud kata-kata ayah, saya tidak berani menyakiti pria seperti itu. Kalau anda memberikan kata-kata itu kepada orang yang dekat dengan anda, kalau anda sungguh-sungguh, kalau itu datang dari hati anda, maka orang itu akan menyambut ke depan, bukan mundur, untuk menggapai cinta anda.

"Opening the Door of Your Heart" Ajahn Brahm

No comments:

Post a Comment